21 Oktober 2009

Motivasi Dalam Bekerja

Islam sangat menghargai "pekerjaan"atau "bekerja" sabda Nabi saw:"Wa In Qamatis-Sa'ah Wa Fi Yadi Ahadikiumul-Fasilah, Fa Inis-Tatha'a An Yaghrisaha Qabla An Yaquma Fal-Yaghrisha" (Meskipun Kiamat sudah terjadi, namun di tangan kalian masih ada pohon kurma, jika ia masih sempat menanamnya sebelum berdiri, maka tanamlah !!)
Kiamat adalah kehancuran total alam semesta, namun seorang muslim diharuskan terus menyelesaikan pekerjaannya selama ia bisa melakukannya walaupun Kiamat telah datang di depan kedua matanya. Nabi saw tidak mengatakan kepada si muslim jika Kiamat datang, hendaklah ia tinggalkan pekerjaannya, lalu masuk ke dalam masjid utk berdo'a. Tidak..!! Tidak..!! Nabi saw. tdk berkata seperti itu.
Nabi saw bersabda:"Innallaha Yuhibbul-Mu'min Al-Muhtarif" (Sesungguhnya Allah sangat menyukai seorang mu'min yang bekerja keras). Bekerja keras dalam mencari nafkah adalah sikap yang terpuji.
Umar bin Khaththab berkata: "Tidak ada tempat yg paling aku sukai untuk mati (menjemput ajal) kecuali pasar, yaitu ketika aku sedang berjual-beli untuk menafkahi keluargaku" (Ihya hal.385). Ucapan Umar ini merupakan pernyataan tegas, bahwa ia ingin mati di pasar pada saat sedang melakukan jual-beli (berdagang), bukan di masjid ketika sedang shalat, berdo'a, berdzikir dsb.
Ucapan Umar merupakan acuan bagaimana sikap dan pandangan seorang mu'min seharusnya terhadap pekerjaan mencari nafkah. Umar adalah seorang sahabat Nabi saw. yang paling benar ucapannya, sehingga Nabi saw berkata: "Innallaha Wadha'al-Haqqa ' Ala Lisani 'Umar Yaqulu Bihi" (Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisannya Umar, dan ia mengatakan kebenaran itu). Artinya, Nabi saw melegitimasi kebenaran ucapan Umar.
Ucapan Umar ini sesungguhnya merupakan penjelasan sabda Nabi saw: "Man Sa'a 'Ala Walidaihi Fafi Sabilillah, Wa Man Sa'a 'Ala 'Iyalihi Fafi Sabilillah, Wa Man Sa'a Linafsihi Liya'iffaha, Fahuwa Fi SabilillaH"; (Siapa-saja bekerja--mencari nafkah-- untuk kedua orang tuanya, maka ia dalam Sabilillah, siapa-saja yang bekerja untuk keluarganya, maka ia juga dalam Sabilillah.
Dan siapa-saja yg bekerja utk menjaga --kehormatan--dirinya, ia pun juga dalam Sabilillah (Silsilah Hadits Shahih jilid V no.2232). Menurut hadits ini ada 3 motivasi (niat) dalam bekerja yg membuat pelakunya berada dalam Sabilillah; yaitu: untuk kedua orang tua, utk keluarga dan untuk diri sendiri.
Artinya--menurut Syaikh Al-Albani--,siapa-saja bekerja dengan 3 motivasi tersebut atau dengan salah satu dari 3 motivasi itu, maka ia sama dengan orang yang berjihad dalam Sabilillah; artinya jika mati, maka ia "mati syahid", yaitu; ia akan bebas dari siksa kubur dan pada hari Kiamat ia langsung masuk ke dalam Sorga tanpa dihisab. Subhanallah Wal-Hamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar