20 September 2018

Makna silaturahim


Silaturahim (صلة الرحم) terdiri dari dua kata: shilah (صلة) dan ar rahim (الرحم). Shilah artinya menyambung. Dalam Mu’jam Lughatil Fuqaha disebutkan:

وهو مصدر وصل الشيء بالشيء: ضمّه إليه وجمعه معه

“shilah adalah isim mashdar. washala asy syai’u bisy syai’i artinya: menggabungkan ini dengan itu dan mengumpulkannya bersama” (dinukil dari Shilatul Arham, 5).

Sedangkan ar rahim yang dimaksud di sini adalah rahim wanita, yang merupakan konotasi untuk menyebutkan karib-kerabat. Ar Raghib Al Asfahani mengatakan:

الرحم رحم المرأة أي بيت منبت ولدها ووعاؤه ومنه استعير الرحم للقرابة لكونهم خارجين من رحم واحدة

“ar rahim yang dimaksud adalah rahim wanita, yaitu tempat dimana janin berkembang dan terlindungi (dalam perut wanita). Dan istilah ar rahim digunakan untuk menyebutkan karib-kerabat, karena mereka berasal dari satu rahim” (dinukil dari Ruhul Ma’ani, 9/142).

Dengan demikian yang dimaksud dengan silaturahim adalah menyambung hubungan dengan para karib-kerabat. An Nawawi rahimahullah menjelaskan:

وَأَمَّا صِلَةُ الرَّحِمِ فَهِيَ الْإِحْسَانُ إِلَى الْأَقَارِبِ عَلَى حَسَبِ حَالِ الْوَاصِلِ وَالْمَوْصُولِ فَتَارَةً تَكُونُ بِالْمَالِ وَتَارَةً بِالْخِدْمَةِ وَتَارَةً بِالزِّيَارَةِ وَالسَّلَامِ وَغَيْرِ ذَلِكَ

“adapun silaturahim, ia adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam, dan cara lainnya” (Syarh Shahih Muslim, 2/201).

Ibnu Atsir menjelaskan:

تكرر في الحديث ذكر صلة الرحم: وهي كناية عن الإحسان إلى الأقربين من ذوي النسب، والأصهار، والتعطف عليهم، والرفق بهم، والرعاية لأحوالهم، وكذلك إن بَعُدُوا أو أساءوا, وقطعُ الرحم ضِدُّ ذلك كله

“Banyak hadits yang menyebutkan tentang silaturahim. Silaturahim adalah istilah untuk perbuatan baik kepada karib-kerabat yang memiliki hubungan nasab, atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah-lembut, kasih sayang kepada mereka, memperhatikan keadaan mereka. Demikian juga andai mereka menjauhkan diri atau suka mengganggu. Dan memutus silaturahim adalah kebalikan dari hal itu semua” (An Nihayah fi Gharibil Hadits, 5/191-192, dinukil dari Shilatul Arham, 5).

Dengan demikian, perbuatan baik dan menyambung hubungan terhadap orang yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dan nasab tidaklah termasuk silaturahim, dan tidak termasuk dalam ayat-ayat dan hadits-hadits mengenai perintah serta keutamaan silaturahim.

catatan dari WAg

09 Juli 2018

Tiga Pondasi Dalam Islam

Tiga Pondasi Dalam Islam

1. Yang paling penting adalah ilmu Tauhîd (Mengesakan Allâh) dengan se-benar-benarnya, karena bertauhîd merupakan syarat utama untuk selamat di akhirat dan juga syarat diterimanya 'amal. Oleh karena itu kita harus benar-benar mengkaji ilmu tersebut agar tdk terjerumus kpd perbuatan syirik (menyekutukan Allâh) yang menyebabkan masuk Neraka se-lama-lamanya (na'ûdzubillâh min dzâlik).

2. 'Amal yang kedua adalah shalat 5 waktu yang juga dilakukan berdasarkan ilmu agar sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW dan berusaha melakukannya dengan khusyu'.
Shalat adalah 'amal yang pertama kali dihisab pada hari Qiyâmat (sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shahih). Apabila shalatnya benar (diterima), maka seluruh 'amal yang lain juga diterima. Hal ini menunjukkan bahwa apabila seseorang dimasa hidupnya shalatnya benar, maka shalatnya akan membimbingnya kepada 'amal-amal shaleh yang lain. Demikian juga sebaliknya. Itulah sebabnya shalat disebut sebagai tiang agama (ketaatan). Apabila shalat itu tegak, maka semua 'amal lain juga akan tegak.

3. Zakat, (tdk perlu di jelaskan lagi).
Jadi 3 hal ini (Tauhîd, shalat dan zakat) merupakan fondasi dari seluruh syari'at yg lain (lihat surah Al-Bayyinah (98) ayat 5). "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."

Artinya,  semua 'amal yang tidak dibangun di atas 3 fondasi ini adalah sia2 alias percuma.