07 September 2009

Pengertian Sabar

Pertamakali perlu kita pahami dulu arti sabar dari segi bahasa. Al-Imam Abu Bakar Ar-Razi menjelaskan bahwa arti “Sabar” dari segi bahasa adalah: “Habsun-Nafsi ‘Anil-Jaza’i”; artinya: “Menahan diri dari keluh kesah”. Para ‘ulama mengatakan bahwa “Sabar” itu ada 3 (tiga) tingkat.

Tingkat pertama, bersabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, yaitu dalam melaksanakan perintah Allah swt.
Tingkat kedua, bersabar dalam meninggalkan larangan Allah swt.
Dan tingkat ketiga, bersabar dalam ujian dan cobaan Allah swt.

Jadi, jika seseorang sudah membiasakan atau melatih dirinya untuk bersabar dalam melaksanakan perintah Allah dan juga menjauhi larangan Allah swt, maka ia akan mampu bersabar ketika mendapat ujian dan cobaan. Artinya, dalam keadaan cobaan yang bagaimana pun, ia dapat terus melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Tidak demikian halnya bagi orang yang tidak biasa menjalankan perintah Allah serta meninggalkan larangan Allah. Ia tidak akan mampu bersabar pada saat mendapat cobaan dari Allah swt.

Ada 3 (tiga) hal yang harus diupayakan agar memperoleh kesabaran.

Pertama: Berdo’a dengan do’a: “Rabbana Afrigh ‘Alainash-Shabra Wa Tsabbit Aqdamana Wan-Shurna ‘Alal-Qaumil-Kafirin”. Artinya: “Ya Rabb kami, curahkanlah kesabaran pada kami, dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang yang kafir” (Surah Al-Baqarah (2):250).

Kedua: Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bersikap sabar, sebagaimana firman Allah dalam surah Ali ‘Imran (3) ayat 200: “Ya Ayyuhal-Ladzina Amanush-Biru Wa Shabiru…”. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian…”. Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Nabi saw: “Man Tashabbara Shabbarallahu ‘alaihi”. Artinya: “Siapa-saja yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan memberikan kesabaran padanya”.

Ketiga: Saling menasehati sesama muslim untuk senantiasa bersabar, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-’Ashr (103) ayat ke 3: “Wa Tawashau Bish-Shabri”. Artinya: “Dan mereka saling berwasiat dengan kesabaran”. Maksudnya: Menanamkan kesabaran juga harus melalui saling nasehat menasehati. Inilah 3 (tiga) langkah yang merupakan manhaj (metode) Al-Quran untuk memperoleh kesabaran.

Sebetulnya surah Al-Baqarah (2) ayat 45-46 itu turun berkaitan dengan Bani Israil atau Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) yang ada pada zaman Rasulullah saw, sebagaimana disebutkan pada beberapa ayat sebelumnya, yaitu mulai dari ayat 40 s/d ayat 44; yang mengandung beberapa perintah dan larangan serta teguran Allah kepada mereka. Untuk itulah Allah memerintahkan mereka untuk minta tolong kepada-Nya dengan sabar dan shalat (ayat 45), yaitu minta tolong agar dapat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah; karena hal itu merupakan perkara yang berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ (tunduk). Dan ayat 46 menjelaskan pengertian khusyu’ yang sebenarnya. Jadi, perintah sabar dan minta tolong di sini tidak berkaitan dengan musibah, akan tetapi berkaitan dengan kewajiban menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar