28 Mei 2009

Thariqat Rasulullaah SAW

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullaah itu suri tauladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhirat serta ia banyak berdzikir menyebut Allah." (Surah Al-Ahzab (33) : 21)

Karena itu, semua bentuk pelaksanaan 'ibadah yang tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullaah SAW adalah sia-sia belaka, sebagaimana sabda Beliau :

"Barang-siapa yang melakukan suatu 'amal yang tidak berdasarkan petunjuk kami, maka -- 'amal itu -- ditolak (sia-sia)". (HR. Muslim)

Al-Imam Al-Muhaddits Al-Faqih Al Hafizh Abu Ja'far Ath-Thahawi telah memberikan kesimpulan yang tegas sehubungan dengan hadits ini, beliau berkata (terjemahannya) :

"Tidak ada thariqat -- yang benar -- kecuali thariqat Rasulullaah SAW, tidak ada hakikat (kebenaran) kecuali hakikat Beliau, tidak ada syari'at kecuali syari'at Beliau, dan tidak ada 'aqidah -- yang lurus -- kecuali 'aqidah Beliau. Maka dari itu tidak ada seorang pun sesudah Beliau yang dapat berhubungan dengan Allah, mencapai Surga-Nya serta Kemuliaan-Nya melainkan dengan cara mengikuti Beliau SAW secara lahir dan batin. Jadi, siapa-siapa yang tidak mempercayai informasi-informasi Beliau, serta tidak mentaati Beliau baik dalam segi-segi yang berkaitan dengan persoalan batin maupun perbuatan-perbuatan lahir yang berkaitan dengan anggota badan, maka pastilah ia bukan seorang mu'min, apalagi dianggap sebagai wali Allah SWT, meskipun ia dapat terbang di udara, berjalan di atas air, memberi nafqah dari alam-ghaib, merubah sebatang kayu menjadi emas dan melakukan atau menghasilkan apa saja yang bersifat luar biasa (khawariqul-'adah). Ia -- dengan sikapnya meninggalkan perbuatan yang diperintah agama dan sebaliknya melakukan perbuatan yang dilarang agama -- tidak lain hanyalah seseorang yang menguasai beberapa perbuatan syaithan atau wali syaithan, yang menjauhkannya dari -- rahmat -- Allah SWT, bahkan sangat dekat dengan murka dan siksaan Allah SWT." (Syarhul-'Aqidatuth-Thahawiyyah hal. 572)".

Berdasarkan ini semua, seorang muslim tidak perlu mempelajari segala aliran thariqat yang tidak bersumber dari Rasulullaah SAW yang akhir-akhir ini mulai bermunculan kembali. Apalagi sampai menekuninya, karena hal itu adalah perbuatan sia-sia belaka.

(Djoko P, dikutip dari Dzikrullah, bagian muqadimah, karya Debby Nasution)

Semoga bermanfa'at

Tidak ada komentar:

Posting Komentar