19 Juli 2025

“Kesabaran adalah bahan baku tersehat bagi hidup kita.” - Umar bin Al-Khattab ra

 

Ilmu kedokteran modern menyetujui: kesabaran bukan sekadar nilai moral, tapi terapi alami yang berdampak nyata pada kesehatan. Dr. Esther Sternberg, ahli neuroimunologi, menemukan bahwa stres kronis meningkatkan hormon kortisol yang melemahkan sistem imun. Sebaliknya, sikap sabar menenangkan respons tubuh, menjaga keseimbangan saraf dan daya tahan tubuh. Hasil riset membuktikan: orang yang sabar cenderung lebih sehat, lebih bahagia, dan berumur lebih panjang.


Rasulullah ﷺ bersabda:


“Barangsiapa yang berusaha untuk bersabar, Allah akan anugerahkan kesabaran. Dan tak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.”

(HR. at-Tirmidzi: 1947)


Ibnul Qayyim rahimahullah menulis dalam Zad al-Ma’ad:


“Sabar adalah obat terbesar bagi hati dan tubuh. Ia memperkuat tabiat alami, menolak bahaya, dan mencegah penyakit menguasainya.”


Sabar bukan kelemahan. Ia justru perisai paling sehat untuk jiwa dan raga. Maka rawatlah kesabaran—karena di situlah terletak kekuatan sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar